
Pada tanggal 6 November 2024, Kabupaten Tabanan, khususnya Dusun Candikuning 2, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, menjadi tuan rumah bagi kunjungan teknis tamu negara dari Filipina dalam rangka program South-South Triangular Cooperation (SSTC) dengan tema “Sharing Knowledge and Best Practices of Meaningful Participation and Inclusivity on Family Planning and Reproductive Health Programs in the Islamic Context in Indonesia” untuk wilayah Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM). Kunjungan ini disambut langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabanan, Dra. Ni Wayan Mariati, MM.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, UNFPA Indonesia, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Camat Baturiti, Kapolsek Baturiti, Koramil Baturiti, Kepala Puskesmas I Kecamatan Baturiti, Perbekel Desa Candikuning, Kepala Wilayah Candikuning 2, serta para kader Bina Keluarga Balita (BKB). Kehadiran ini memperlihatkan dukungan penuh dari berbagai institusi untuk mempererat kerjasama internasional serta berbagi pengalaman dalam pengelolaan program keluarga berencana yang inklusif.
Selama kunjungan, para tamu dari Filipina diajak melihat secara langsung kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang merupakan program esensial untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak balita di Indonesia. Program BKB berfokus pada berbagai aspek, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga psikososial, dengan tujuan memastikan perkembangan anak secara optimal. Selain itu, tamu negara juga melihat praktik pelayanan mandiri oleh bidan praktek swasta di Kabupaten Tabanan, yang merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan keluarga berencana kepada masyarakat.
Praktik bidan swasta di Tabanan ini merupakan mitra kerja utama pemerintah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi. Melalui kemitraan ini, Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk terus mendorong keberhasilan program keluarga berencana sebagai salah satu langkah pengendalian laju pertumbuhan penduduk, yang pada akhirnya berkontribusi dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi wadah saling bertukar ilmu dan praktik terbaik antara Indonesia dan Filipina dalam menerapkan program yang inklusif dan berkelanjutan dalam konteks kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, terutama di wilayah yang mayoritas beragama Islam.